Vapeboss – Maraknya pemberitaan kasus penyalahgunaan produk rokok elektrik atau vape sangat disayangkan oleh Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI).
Sekretaris Umum APVI, Garindra Kartasasmita mengatakan, modus terbaru saat ini adalah penyalahgunaan vape yang melibatkan narkoba dalam liquidnya. Untuk itu, pihaknya berkomitmen akan terus meningkatkan pengawasan.
“Situasi ini mengingatkan kami sebagai asosiasi pengusaha vape untuk terus berkomitmen dalam meningkatkan pengawasan,” kata Garin.
Sebagai tindak pencegahan, APVI akan melakukan pengawasan yang lebih intensif kepada para anggotanya melalui satuan tugas yang telah dibentuk.
“Kami akan kembali aktif melaporkan setiap penjualan yang menyasar komunitas pengguna vape melalui satgas APVI yang sudah lama dibentuk untuk melaporkan penyalahgunaan maupun produk ilegal,” tegas Garin.
Garin melanjutkan, vape merupakan hasil dari perkembangkan teknologi yang menerapkan konsep pengurangan risiko untuk membantuk perokok dewasa berhenti dari kebiasaannya. Menurutnya, pemerintah perlu menghadirkan regulasi bagi produk tembakau alternatif yang berbeda dari rokok agar tidak ada ruang untuk penyalahgunaan vape sekaligus memaksimalkan potensi produk tersebut.
“Kami akan mendukung regulasi yang dibuat menggunakan basis yang jelas, seperti kajian ilmiah. Kami juga aktif melakukan beberapa penelitian untuk kemudian dijadikan bahan diskusi dengan pemerintah,” katanya.
Selain itu, APVI juga menekankan bahwa produk tembakau alternatif seperti vape hanya ditujukan bagi perokok dewasa yang berusia 18 tahun ke atas. Profil risiko dari vape sendiri jauh lebih rendah daripada rokok, karena sistem yang diterapkan vape adalah melalui pemanasan yang menghasilkan uap bukan pembakaran yang menghasilkan asap.
Sumber: Sindonews
