Perbedaan Antara Asap Rokok Tembakau Dengan Uap Rokok Elektrik » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Perbedaan Antara Asap Rokok Tembakau Dengan Uap Rokok Elektrik

Vapeboss – Rokok elektrik diyakini menjadi alternatif untuk beralih dari rokok konvensional. Pasalnya, perangkat tersebut diklaim jauh lebih sehat dan rendah risiko daripada rokok tembakau. Dari segi uap, vape juga dipercaya tidak terlalu berbahaya ketimbang asap yang dihasilkan oleh rokok tembakau.

Namun saat ini, dengan klaim yang sedemikian rupa masih banyak orang yang belum mengetahui alasan dibalik perbedaan antara uap vape dan asap rokok. Oleh karena itu, kita akan sedikit membagikan informasi terkait apa perbedaan antara keduanya.

Jika dilihat dari proses awal terbentuknya asap atau uap, antara vape dan rokok tembakau berbeda. Asap rokok muncul karena hasil dari proses pembakaran tembakau pada suhu sekitar 600 derajat celcius, sedangkan uap vape timbul karena adanya sistem pemanasan cairan dengan suhu yang terkontrol.

Dikutip dari AntaraNews, karena asap rokok dihasilkan dari proses pembakaran, maka dampak dan risiko pada kesehatan tubuh jauh lebih besar. Ditambah, rokok tembakau memiliki TAR, salah satu zat berbahaya yang dapat memicu kanker.

Dalam kajian systematic literature review yang dilakukan Universitas Airlangga (UNAIR), peneliti menemukan fakta bahwasanya uap vape jauh lebih aman daripada asap rokok tembakau. Uap dari produk tembakau alternatif tersebut mampu menekan risiko kesehatan yang selama ini terdapat pada asap rokok tembakau.

Risiko tersebut dapat ditekan karena kedua produk tersebut memiliki perbedaan senyawa kimia berbahaya, potensi bahaya dan cara penggunannya.

Penerapan sistem pemanasan pada vape yang melibatkan tembakau cair (liquid) menghasilkan uap atau aerosol. Dalam uap ini tidak terdapat partikel padatan sebagai efek dari pemanasan. Ditambah, vape tidak menghasilkan abu seperti pada pembakaran rokok tembakau, sehingga uapnya lebih bersih.

Sistem pemanasan pada vape juga mampu menurunkan risiko merokok tembakau sebanyak 95 persen. Jadi bagi perokok yang ingin berhenti dari aktivitas merokok tembakau, menggunakan vape dapat menjadi alternatif mereka untuk mengurangi hingga menyetop rokok secara perlahan.

Disisi lain, asap dari pembakaran rokok tembakau memiliki komposisi 31 persen air dan sisanya adalah gliserol, nikotin, propilen glikol dan TAR yang memiliki banyak senyawa berbahaya.

National Cancer Institute, Amerika Serikat, menyebut TAR adalah hasil pembakaran rokok yang bersifat karsinogenik. Saat masuk ke tubuh maka bisa memicu kanker. TAR menyumbang 2 ribu dari 7 ribu bahan kimia berbahaya yang hadir di asap rokok tembakau.

Dengan membandingkan antara vape dengan rokok tembakau, keduanya memiliki perbedaan menyolok pada risiko kesehatan. Uap vape dari pemanasan tembakau cair memiliki senyawa HPHC jauh lebih rendah ketimbang asap rokok.