Masuknya Snowplus Ke Indonesia
Snowplus Technology telah resmi melakukan ekspansi ke dalam negeri dan mendirikan PT Snowplus Technology Indonesia tahun ini. Adapun, Snowplus berencana mendirikan fasilitas produksi setelah melihat permintaan industri vaporizer (vape) nasional.
Snowplus merupakan pelaku industri vape dalam teknologi sistem tertutup (closed system). Dengan kata lain, konsumen harus membeli cartridge baru melainkan mengisi cairan vape untuk melakukan isi ulang.
"Kami melihat tren konsumsi vape belum betul-betul diadopsi di Indonesia, tapi secara global kami melihat adanya pertumbuhan tren konsumsi vape. Seentara itu, kami melihat adanya penurunan konsumsi rokok," ujar Asia Growth Lead Snowplus David Cheong Senin (16/11/2020).
David mengatakan pihaknya tidak mengincar pertumbuhan penjualan Snowplus di dalam negeri. Adapun Snowplus menargetkan untuk meningkatkan literasi konsumen terhadap produk vape dan membantu menyusun kerangka aturan industri vape nasional.
David menyatakan pihaknya akan membantu merumuskan perhitungan cukai yang lebih berkeadilan bagi industri vape, khususnya vape sistem tertutup. David menilai saat ini cukai untuk produk vape sistem tertutup jauh lebih mahal dari produk nikotin lainnya.
Seperti diketahui, sebatang rokok rata-rata memiliki cukai sekitar Rp1.700. Sementara itu, cukai untuk cairan vape dengan kandungan nikotin murni dan nikotin garam 30 miligram masing-masing sekitar Rp666,67.
Adapun, cukai untuk cairan vape sistem tertutup mencapai Rp30.000 per mililiter. Dengan kata lain, cukai untuk sistem tertutup lebih tinggi hingga 50 kali lipat dari cukai vape sistem terbuka dan 18 kali lipat dari cukai rokok.
"Kerangka aturan cukai di Indonesia dipengaruhi dunia politik dan ekonomi. Seluruh pemangku kepentingan perlu berdiskusi. Kami mengantisipasi agar bisa berkontribusi dalam menyusun kerangka cukai industri vape," ucapnya.
Dalam waktu dekat, David mengatakan pihaknya akan menyasar kota tier I. Menurutnya, hal tersebut mengingat literasi pada kota tier I sudah cukup mengenai produk nikotin sehingga lebih mudah melakukan transisi dari rokok konvensional menuju vape.
Sambutan APVI pada Snowplus
Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) menyambut baik kedatangan PT Snowplus Technology Indonesia di pasar vaporizer (vape) di dalam negeri.
Snowplus merupakan produsen vape sistem tertutup (closed system) yang artinya konsumen harus membeli seluruh catridge jika ingin melakukan isi ulang. Adapun, Snowplus merupakan salah satu dari 20 pemain vape terbesar di China dengan jumlah toko distribusi sekitar 100.000 unit yang tersebar.
"Kami berharap siapapun yang ikut bermain di Indonesia turut serta membesarkan pasar vape Indonesia. Kami siap untuk bekerja bahu membahu dengan semua pihak," kata Sekretaris Umum APVI Garindra Kartasasmita Rabu (18/11/2020).
Garindra mengungkapkan pangsa pasar vape sistem tertutup hanya mencapai 5 persen, sedangkan selebihnya didominasi oleh sistem terbuka. Meski demikian, vape sistem terbuka merupakan salah satu pintu masuk pengguna baru vape.
Oleh karena itu, Garindra menilai industri vape sistem tertutup memerlukan dukungan yang baik dari semua pihak. Pasalnya, pemain vape sistem tertutup merupakan pihak yang paling terpukul, hal tersebut ditunjukkan dengan keluarnya JUUL Labs dari pasar nasional.
"Tahun depan saya pikir akan jauh lebih baik untuk semua [pemain vape di dalam negeri], termasuk sistem tertutup," ucapnya.
Di samping itu, Garindra menyatakan pihaknya akan mendorong produksi pabrikan cairan vape pada 2021. Menurutnya, hal tersebut akan membuat produsen cairan vape untuk berinovasi ke arah rasa khas tiap daerah di dalam negeri.
Senada, Co-Founder Snowplus Derek Li mengatakan strategi Snowplus di negara tujuan adalah melokalkan rasa. Sejauh ini, Snowplus telah melakukan ekspansi di delapan negara, yakni China, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Rusia, Korea Selatan, Malaysia, dan Indonesia.
"Di Malaysia dan Kanada kami selalu mengambil cairan vape lokal dan berkolaborasi untuk membawa konsumen pada rasa yang lebih familiar dan disukai," ucapnya.
Derek mengatakan perusahaan berencana untuk membangun fasilitas produksi di masa depan. Tetapi, saat ini, Snowplus masih akan melihat keberadaan permintaan untuk produk vape sistem tertutup.
Di sisi lain, Derek menyampaikan pihaknya akan berkontribusi dalam pembuatan Standar Nasional Indonesia (SNI) Produksi Cairan Vape pada 2021. Menurutnya, salah satu kontribusi yang akan dilakukan adalah membagi tahapan produksi Snowplus yang mencapai 28 tahap.
Seperti diketahui, pembahasan dan penerbitan SNI vaporizer akan berjalan efektif pada 2021. Setelah penerbitan SNI, pabrikan dan Kemenperin baru akan membahas anjuran produksi atau good manufacturing process (GMP) sistem maupun cairan vaporizer.