Kurangi Dampak dan Risiko Rokok. BPKN Dukung Penguatan Regulasi Vape di Indonesia » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Kurangi Dampak dan Risiko Rokok. BPKN Dukung Penguatan Regulasi Vape di Indonesia

Hallo Bigboss!! Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga sehat selalu, dilancarkan rejekinya dan dimudahkan segala aktivitasnya yaa!!

Arief Safari, selaku anggota Komisi Penelitian dan Pengembangan BPKN (Badan Perlindungan Konsumen Nasional) mendukung pembuatan kerangka kebijakan yang berprinsip sebagai pengurangan risiko pada vape.

Sebagian kelompok pemerintahan di Eropa, telah mendukung prinsip pengurangan risiko yang ditimbulkan oleh rokok tembakau melalui produk penghantar nikotin alternatif seperti vape, untuk menurunkan tingginya angka perokok. Beberapa negara lain seperti inggris dan italia juga sependapat dengan hal ini dengan menurunkan pajak cukai pada produk liquid.

"Penggunaan dari produk-produk alternatif ini harus diperkuat regulasi yang sesuai dengan kajian ilmiah sebagai basis. Penelitian ini penting agar tidak timbul rumor yang beredar tanpa dasar ilmiah yang akhirnya dianggap sesuatu kebenaran sehingga bisa jadi kontraproduktif terhadap upaya pemerintah dalam mengurangi dampak rokok," kata Arief.

Sementara, menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Garindra Kartasasmita, produk-produk tembakau alternatif dapat menjangkau seluruh kalangan, baik menengah ke atas, maupun menengah ke bawah. Maka dari itu, tarif cukai yang diterapkan pada produk tembakau alternatif memiliki pengaruh besar terhadap pertimbangan konsumen ketika membeli produk tersebut.

Namun, banyak negara-negara diluar memutuskan untuk menerapkan tarif cukai yang rendah karena menyadari tarif cukai sangat berpengaruh pada faktor risiko produk tembakau. Bahkan, ada negara yang sama sekali tidak menerapkan tarif cukai pada produk-produk alternatif tembakau.

Garindra menilai, jika tarif cukai lebih rendah untuk produk alternatif tembakau seperti rokok elektrik atau vape, tentu akan membuka peluang untuk menurunkan prevalensi merokok dan akan membuka akses yang lebih luas terhadap konsumen yang ingin beralih dari rokok ke produk yang lebih aman.

Sumber: Tribunnews