Vapeboss – Pada tahun 2021, Frost & Sullivan bekerja sama dengan perusahaan tembakau Philip Morris International (PMI) dan menghasilkan makalah berjudul, “Tobacco Harm Reduction and Novel Nicotine and Tobacco Products: Evidence from the Japanese Market,” yang menemukan bahwa masuknya produk tembakau yang dipanaskan/HTP (Heated Tobacco Product) telah menyebabkan penurunan 34% dalam penjualan rokok.
“Ketersediaan komersial HTP di Jepang dikaitkan dengan penurunan penjualan rokok konvensional yang signifikan, jauh di atas tingkat penurunan sebelumnya. Selain itu, bahkan setelah Produk Tembakau Panas tersedia, penjualan semua produk tembakau (Produk Tembakau Panas dan rokok konvensional) terus turun. Meskipun terdapat beragam bukti, data dari Survei Kesehatan Nasional 2019 menunjukkan bahwa 76% konsumen yang secara eksklusi menggunakan HTP. Kemudian hanya 24% pengguna HTP yang mempertahankan penggunaan ganda,” kata Mark Dougan, Direktur Konsultasi, Healthcare, Frost & Sullivan.
Data 2021: Penjualan rokok domestik Jepang turun 8,2%
Demikian pula, hasil kuartal ketiga Japan Tobacco International untuk tahun 2021 menunjukkan bahwa penjualan rokok domestik Jepang turun 8,2% menyusul penurunan 8,9% pada kuartal sebelumnya.
Pola tersebut telah diamati pada tahun 2018, dengan Financial Times yang melaporkan bahwa IQOS yang merupakan produk tembakau yang dipanaskan milik Philip Morris, menurunkan penjualan rokok di Jepang. Menurut laporan tersebut, “pengiriman rokok tradisional” menurun lebih dari 7% pada tahun 2018, yang mengikuti penurunan 11,5% pada kuartal pertama tahun 2017. Sementara itu, pengiriman “unit pemanas” meningkat dari 1,2 miliar menjadi 6,4 miliar selama periode tersebut, sementara selama kuartal tersebut, hampir 9% dari pendapatan global PMI berasal dari produk berisiko rendah.
HTP berperan besar dalam menurunkan penjualan rokok
Jika dibandingkan dengan tahun 2016, volume rokok yang dilaporkan kini telah menurun sebesar 42%. Sebuah studi penelitian American Cancer Society pada tahun 2020 menyimpulkan bahwa produk tembakau yang dipanaskan kemungkinan besar mengurangi penjualan rokok di Jepang. Studi lain tahun 2020 yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health sampai pada kesimpulan yang sama, kedua studi tersebut menyatakan bahwa “percepatan penurunan penjualan rokok saja sejak 2016 sesuai dengan pengenalan dan pertumbuhan penjualan produk tembakau yang dipanaskan.”
Pola serupa telah diamati di Inggris dan Swedia. Inggris telah mencapai tingkat merokok terendah yang pernah tercatat berkat dukungan penggunaan produk vaping untuk pengurangan bahaya tembakau dan penghentian merokok. Sementara Swedia telah mencapai status bebas asap rokok dengan melegalkan snus dan merangkul penggunaannya sebagai alternatif rokok yang lebih aman.
Sumber: Vapingpost