Hallo Bigboss!! Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga sehat selalu, dilancarkan rejekinya dan dimudahkan segala aktivitasnya yaa!!
Penelitian bertajuk “Rokok Elektrik Mengubah Respon Kekebalan Mukosa Hidung Terhadap Live-Attenuated Influenza Virus (LAIV),” bertujuan untuk mengetahui hubungan antara vaping, merokok dan kemungkinan tertular COVID-19.
“Ada banyak pertanyaan di lapangan, apakah penggunaan rokok elektrik dan rokok bermanfaat atau merusak atau bermasalah dalam kaitannya dengan COVID, dan kami benar-benar belum mendapatkan jawaban yang baik,” kata penulis utama studi Meghan Rebuli, seorang asisten profesor di UNC Department of Pediatrics, dalam wawancara yang dikutip dari The News and Observer.
Para peneliti membandingkan cairan lapisan epitel hidung perokok, non-perokok dan vapers, dan menemukan bahwa perokok dan vapers menunjukkan lebih banyak perubahan pada gen kekebalan sel pernapasan mereka yang melawan virus daripada non-perokok. Selain itu, perokok dan vapers tampaknya memiliki tingkat antibodi yang tertekan.
“Hasil kami menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik mengubah respons imun yang diinduksi LAIV pada hidung, termasuk ekspresi gen, pelepasan sitokin dan kemokin, serta tingkat IgA spesifik LAIV. Bersama-sama, data ini menunjukkan bahwa penggunaan rokok elektrik menginduksi perubahan pada mukosa hidung yang konsisten dengan potensi perubahan fungsi pertahanan host antivirus pernapasan.
Namun, para peneliti gagal menentukan apakah peserta vaping adalah perokok sebelumnya (seperti yang terjadi di sebagian besar vapers) atau bahkan pengguna ganda. Oleh karena itu, berdasarkan temuan dari penelitian sebelumnya, banyak ahli pengurangan dampak buruk akan berpendapat bahwa tanggapan negatif bisa jadi disebabkan oleh efek merokok di masa lalu.
Pasien Eks-Perokok PPOK yang Beralih ke Rokok Elektrik Mengalami Peningkatan Kesehatan
Sementara itu, menindaklanjuti temuan yang dipublikasikan dua tahun lalu, sebuah studi baru-baru ini yang dipimpin oleh pemenang penghargaan dan pakar terkenal dalam pengurangan bahaya tembakau, Prof Riccardo Polosa, menegaskan bahwa perokok dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang beralih ke vape, melaporkan gejala pernapasan lebih membaik, dibandingkan dengan mereka yang terus merokok.
Dalam penelitian yang berjudul "Efek kesehatan pada perokok PPOK yang beralih ke rokok elektronik: tindak lanjut 3 tahun retrospektif-prospektif", penelitian ini sebelumnya memiliki partisipan sebesar 44 pasien selama tiga tahun. Para partisipan dibagi menjadi dua kelompok, mereka yang beralih dari merokok ke vape dan yang tetap merokok. Data yang dihimpun menunjukkan bahwa pasien PPOK yang beralih ke vape melaporkan gejala pernapasan yang membaik, sedangkan yang terus merokok tidak mengalami perubahan.
Menindaklanjuti pasien PPOK yang sama dua tahun kemudian, penelitian terbaru, "perokok PPOK yang beralih ke rokok elektrik: hasil kesehatan pada 5 tahun tindak lanjut," menemukan bahwa kelompok vaping mengalami penurunan sekitar 50% pada flare up dan kesehatan jantung-pernapasan mereka mengalami peningkatan secara signifikan, serta peningkatan kemampuan olahraga serta kualitas hidup.
Jadi demikian artikel pada kesempatan kali ini, semoga dengan adanya artikel seperti ini dapat menjadi wawasan baru untuk kalian para vapers. Tentunya, jika kamu ingin sharing dan menambah wawasan tentang vape, kamu bisa datang langsung ke retail Vapeboss terdekat, disana kamu akan dibantu dengan Vaporista kita dan diberikan banyak informasi seputar dunia vape, dan juga, jika kamu kekurangan kebutuhan vape dan kesulitan untuk membelinya karena kondisi hujan, kamu bisa kontak wa retail kita untuk pembelian dengan sistem COD. Karena, Vapeboss adalah toko vape terlengkap dan terpercaya sejak tahun 2014, jadi kebutuhan apapun tentang vapemu pasti tersedia disana.
Keep Calm and Vape Like a Boss and Always stay safe while vaping dan selalu patuhi protokol kesehatan di pandemi yang sekarang. Have a nice day Bigboss!
