Pernah Lihat Rokok Elektrik yang Gabisa Diisi Ulang? Inilah Perbedaan Vape Open System dan Closed System! » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Pernah Lihat Rokok Elektrik yang Gabisa Diisi Ulang? Inilah Perbedaan Vape Open System dan Closed System!

Hallo Bigboss!! Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga sehat selalu, dilancarkan rejekinya dan dimudahkan segala aktivitasnya yaa!!

Saat ini, industri rokok elektrik di dunia terus berkembang secara signifikan, baik inovasi maupun terobosan di bidang teknologi. Dari hal tersebut, kini rokok elektrik memiliki perangkat yang terbagi antara vape open system dan closed system.

Hokkop Situngkir, selaku ketua KONVO (Komunitas Vape Berorganisasi) menjelaskan perbedaan dari kedua jenis vape tersebut. Perbedaan yang terlihat jelas adalah dari pengaturan isi ulang liquid, dimana dalam open system pengguna dapat mengisi ulang dengan liquid yang disukai, namun untuk closed system tidak mendukung pengisian ulang liquid (jika habis langsung dibuang).

Vape jenis open system memang cenderung murah dan fleksibel bagi keperluan penggunanya. Mulai dari daya tahan, pilihan liquid yang lebih luas, coil, ketebalan uap, hingga power baterai. Sedangkan untuk closed system belum memiliki fitur tersebut, selain charging ulang daya.

"Bagi konsumen yang mengharapkan kebebasan, fleksibilitas dengan harga terjangkau, memilih device yang Open System jadi opsi yang bagus. Device ini juga memberi keuntungan besar buat penggunanya karena menawarkan varian rasa yang sangat variatif dan bisa diubah-ubah," ujar Hokkop.

Dengan vape open system, konsumen akan lebih terjamin dalam menyesuaikan rasa liquid dari banyaknya liquid di pasaran dan tidak perlu merogoh kocek lebih banyak karena harganya yang relatif murah. Meski demikian, pengisian liquid secara manual oleh konsumen tidak menutup kemungkinan adanya risiko.

“Selain kandungan yang terdapat dari produk liquid yang belum tentu sesuai standar, jika konsumen mencampur satu atau dua bahkan beberapa rasa sekaligus pun memiliki resiko yakni kadar yang terkandung belum tentu aman dan rasanya pun bisa menjadi enak tapi bisa juga tak karuan,” tambah Hokkop.

Dibandingkan dengan open system, vape closed system akan memberikan sensasi yang berbeda. Dengan menggunakan vape closed system, keamanan penggunanya akan lebih terjamin karena kandungan serta proses pengisian liquid dilakukan secara resmi dari pabrikannya.

Meski tidak bisa memenuhi kehendak penggunanya, produsen dari vape closed system tentu terjamin kualitasnya. Mereka juga mengeluarkan rasa-rasa yang bervariatif dan menyesuaikan selera pasar, jadi konsumen tidak perlu khawatir jika tidak menemukan rasa yang pas.

“Closed System justru lebih eksklusif meski terbilang sedikit lebih mahal. Ibaratnya kita membayar lebih untuk keamanan dan kualitas produk yang kita konsumsi. Device Closed System juga cenderung lebih praktis dalam penggunaannya, tak perlu repot mengganti koil atau mengisi tangki liquid, cocok untuk konsumen bergaya hidup simple,” jelas Hokkop.

Sumber: JPNN