Penelitian FKG Unpad Terkait Gingivitis: Vapers Memiliki Respon Normal. » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Penelitian FKG Unpad Terkait Gingivitis: Vapers Memiliki Respon Normal.

Hallo Bigboss!! Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga sehat selalu, dilancarkan rejekinya dan dimudahkan segala aktivitasnya yaa!!

Sesuai judul diatas, pada kesempatan kali ini, kita akan sedikit membahas tentang penelitian yang dilakukan oleh beberapa akademisi dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran. Akademisi yang terlibat dalam penelitian ini adalah, Amaliya, Agus Susanto dan Jimmy Gunawan.

Seperti yang kita tahu, bahwa pengguna produk HPTL, salah satunya adalah Vaporizer, memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik dibandingkan perokok. Dalam penelitian yang dilakukan, mereka mengambil contoh kasus ketika ada serangan bakteri pada rongga mulut, khususnya bagian gusi. Respon tubuh yang normal pada saat kasus tersebut terjadi adalah dalam bentuk peradangan pada gusi atau Gingiva.

Penelitian yang berjudul “Respon Gingiva Pada Pengguna Vape Saat Mengalami Gingivitis (Gingival Response in Vapers During Eksperimental Gingivitis)” yang mereka lakukan menjadi bukti bahwa Nikotin yang dikonsumsi para Vapers bukan pemicu terjadinya Gingivitis.

"Saya ingin lihat, kalau yang menggunakan vape bagaimana? Jadi kami melakukan penelitian terhadap tiga kelompok," ujar Amaliya.

Penelitian ini melibatkan responden berusia 18 - 25 tahun yang terdiri atas lima perempuan dan 10 laki-laki. Lalu, responden dibagi dalam tiga kelompok berbeda tanpa perbedaan gender.

Kategori pembagian kelompok tersebut antara lain ialah, perokok dengan masa konsumsi minimal satu tahun, pengguna vape non-dual user (tanpa merokok) yang beralih ke vape dengan nikotin selama minimal satu tahun dan bukan pengguna apapun (tidak merokok dan tidak vaping).

Sebelum penelitian dimulai, seluruh responden telah melalui proses pembersihan plak secara menyeluruh terlebih dahulu. Kemudian, para responden diminta untuk menggunakan stent akrilik di bagian rahang bawah selama masa penelitian (21 hari), hal ini bertujuan agar bagian tersebut tidak ikut tersikat pada saat responden menyikat giginya dan akumulasi bakteri dapat terjadi.

Di akhir eksperimen, peneliti menemukan reaksi berupa peradangan gusi yang tidak disikat selama 21 hari pada responden bukan pengguna rokok dan vape. Menurut Amaliya, hal tersebut merupakan sesuatu yang normal karena termasuk dalam mekanisme pertahanan tubuh.

Sementara itu, pada responden perokok, tidak ditemukan suatu peradangan namun terdapat kuman yang menempel pada gigi berupa plak.

"Jadi, ada semacam topeng yang mengelabui tubuh kita. Seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Ini yang berbahaya," jelas Amaliya.

Kemudian, pada kelompok vapers non-dual user, ditemukan reaksi yang sama seperti pada kelompok bukan pengguna vape dan rokok yaitu berupa peradangan. Oleh karena itu, menurut Amaliya, nikotin bukanlah penyebab terjadinya peradangan. Jadi, pernyataan-pernyataan yang menyebut bahwa nikotin adalah penyebabnya, maka pernyataan tersebut tidak terbukti.

"Berarti, ada sesuatu hal lain dalam rokok, selain nikotin, yang menyebabkan peradangan itu tidak terlihat. Tidak tahu apa, tapi ternyata bukan nikotin," pungkasnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Amaliya dan timnya sejalan dengan penelitian yang dilakukan institusi medis di Inggris. UK Royal College of Physicians yang membuktikan bahwa penyebab risiko penyakit bukan dari kebiasaan merokok, melainkan kandungan lain yang berbahaya akibat asap rokok melalui pembakarannya.

Kesimpulannya, produk HPTL yang tidak dibakar sangat jauh mengurangi zat-zat berbahaya, ditambah, melalui penelitian ini, produk HPTL seperti vape memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok.

Amaliya pun berharap, agar riset dalam negeri terkait produk HPTL diperbanyak lagi.

“Memang masih sangat terbatas ya di Indonesia tentang penelitian produk tembakau alternatif ini,” ujarnya. Tutup Amaliya.

Jadi demikian artikel pada kesempatan kali ini, semoga dengan adanya artikel seperti ini dapat menjadi wawasan baru untuk kalian para vapers. Tentunya, jika kamu ingin sharing, menambah wawasan tentang vape, dan mencari produk RELX kamu bisa datang langsung ke retail Vapeboss terdekat, disana kamu akan dibantu dengan Vaporista kita dan diberikan banyak informasi seputar dunia vape, dan juga, jika kamu kekurangan kebutuhan vape dan kesulitan untuk membelinya, kamu bisa kontak wa retail kita untuk pembelian dengan sistem COD. Karena, Vapeboss adalah toko vape terlengkap, terpercaya sejak tahun 2014 dan distributor resmi RELX Jawa Timur, jadi kebutuhan apapun tentang vapemu pasti tersedia.

Selain dari WA Retail, Kami juga ada Tokopedia dan Shopee. Kamu bisa beli keperluan vapemu seperti Liquid, Coil, Kapas, Baterai, dan masih banyak lagi.

Keep Calm and Vape Like a Boss and Always stay safe while vaping dan selalu patuhi protokol kesehatan di pandemi yang sekarang. Have a nice day Bigboss!

Sumber: Tribun Lifestyle