Pakar Kesehatan Sarankan Produk Tembakau Alternatif Untuk Menekan Prevalensi Merokok di Indonesia » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Pakar Kesehatan Sarankan Produk Tembakau Alternatif Untuk Menekan Prevalensi Merokok di Indonesia

Vapeboss – Tingginya prevalensi perokok konvensional di Indonesia membuat beragam upaya dilakukan untuk menurunkan jumlah tersebut. Baru-baru ini, sejumlah peneliti dari Universitas Padjajaran (UNPAD) didukung Foundation for a Smoke Free World, Smile Study dan Replica 2.0, menggelar webinar internasional bersama dengan para pakar pengurangan risiko dari berbagai negara.

Para peneliti UNPAD sendiri merupakan mitra dari Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR). Dalam diskusi tersebut, peneliti dari Fakultas Kedokteran UNPAD, dr, Ronny Lesmana menyampaikan, proses pembakaran pada rokok menghasilkan berbagai zat berbahaya bagi kesehatan seperti kadmium, radioaktif, polonium dan alkaloid.

Dalam penelitian yang ia lakukan, dr. Ronny menjelaskan bahwa di Indonesia banyak sayuran yang mengandung beta karoten seperti wortel untuk mengurangi dampak pembengkakan yang diakibatkan dari konsumsi rokok.

"Kandungan antioksidan di dalam beta karoten memiliki potensi untuk mengurangi pembengkakan khususnya yang terjadi di berbagai penyakit kardiovaskular," ungkapnya.

Peneliti lain dari Fakultas Kedokteran Gigi UNPAD, drg. Amaliya M.Sc., PhD, mengatakan jumlah perokok konvensional yang masih tinggi, yaitu sekitar 57 juta orang. Terkait hal tersebut, para ahli kesehatan terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi risiko yang dihasilkan dari penggunaan rokok konvensional. Salah satunya melalui produk tembakau dan nikotin alternatif bagi perokok dewasa.

"Dalam penelitian, rokok elektrik hampir menghilangkan emisi aldehida. Selain itu, paparan formaldehida dan asetaldehida dari rokok elektrik juga lebih rendah dibandingkan paparan dari menghirup udara di rumah," papar drg. Amalya.

Selanjutnya, ia menambahkan bahwa berhenti mengkonsumsi rokok secara total adalah jalan terbaik meski penggunaan produk tembakau maupun nikotin alternatif dapat mengurangi dampak negatif rokok konvensional.

Sementara itu, Guru Besar Farmasi Biologis, Fakultas Farmasi UNPAD, Prof. apt. Melisa Intan Barliana, Med. Sc., Ph.D, menyampaikan pentingnya penelitian lebih lanjut terkait produk tembakau alternatif. Saat ini, ia sedang melakukan penelitian tersebut yang melibatkan rokok konvensional dan produk tembakau alternatif.

Sumber: Lifestyle Sindonews