Pakar Jelaskan Alasan Produk Tembakau Alternatif Lebih Rendah Risiko » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Pakar Jelaskan Alasan Produk Tembakau Alternatif Lebih Rendah Risiko

Vapeboss – Praktisi sekaligus peneliti dari Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Amaliya menjelaskan, sistem pemanasan yang diterapkan pada produk tembakau alternatif menjadi alasan produk tersebut 90 hingga 95 persen lebih rendah risiko dibandingkan rokok.

Melalui sistem pemanasan, produk ini menghasilkan uap air atau aerosol berbeda dengan rokok yang menghasilkan asap.

“Dengan mengeliminasi proses pembakaran, kadar gas CO (karbon monoksida), CO2 (karbon dioksida), dan NOx (nitrogen moksida) pada produk tembakau alternatif mengalami penurunan siginifikan dibandingkan asap rokok konvensional,” ujarnya, Selasa (28/3/2023).

Hal ini diperkuat dengan kajian ilmiah yang dilakukan YPKP bersama Skylab-Med di Yunani pada 2019 lalu. Hasil dari kajian ilmiah tersebut menyimpulkan produk tembakau yang dipanaskan memiliki aldehid (senyawa berbahaya) yang jauh lebih rendah daripada rokok.

Amaliya menilai bahwa studi lebih lanjut yang berfokus pada penyelidikan hasil jangka panjang, keamanan dan efektivitas mengenai produk tembakau alternatif penting untuk dilakukan.

“Hasil kajian ini penting untuk memvalidasi perbedaan profil risiko dan kegunaan produk tembakau alternatif yang tepat sasaran, khususnya bagi perokok dewasa,” tegasnya.

Di kesempatan berbeda, Direktur Eksekutif Centre for Youth and Population Research, Dedek Prayudi mengatakan, di luar negeri, kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif telah dilakukan secara masif sehingga produk tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal, terutama bagi perokok dewasa.

Oleh karena itu, di Indonesia perlu memperbanyak kajian ilmiah mengenai produk tembakau alternatif secara komprehensif. Nantinya, hasil dari kajian ilmiah tersebut akan disosialisasikan kepada seluruh masyarakat, khususnya perokok dewasa agar mencegah tersebarnya misinformasi.

“Minimnya informasi akurat tentang produk tembakau alternatif semestinya direspons dengan cara melakukan lebih banyak kajian ilmiah dengan melibatkan seluruh pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, hingga asosiasi. Selanjutnya, kajian tersebut dapat diadopsi sebagai kebijakan-kebijakan publik untuk mengatasi masalah merokok atau bahaya rokok di Indonesia,” kata Dedek.

Menurutnya, akses terhadap informasi yang akurat, termasuk atas hasil penelitian, harus terbuka luas, utamanya di tengah maraknya hoaks.

Sumber: Tribunnews