Kualitas Vape Seperti Apa yang Diinginkan Konsumen? Ini Kata KONVO » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Kualitas Vape Seperti Apa yang Diinginkan Konsumen? Ini Kata KONVO

Hallo Bigboss!! Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga sehat selalu, dilancarkan rejekinya dan dimudahkan segala aktivitasnya yaa!!

Seperti yang diketahui bersama, jumlah konsumen vape di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Tentunya, dengan kenaikan tersebut sebagian besar konsumen berkeinginan untuk mendapat sensasi atau sesuatu yang berbeda dari rokok konvensional.

Selain itu, alasan konsumen beralih adalah bahwa rokok elektrik lebih aman dibandingkan rokok. Dengan demikian, konsumen menginginkan kualitas yang jelas dan terbaik dari industri vape.

“Fenomena rokok elektrik sebenarnya membantu orang banyak untuk beralih bahkan berhenti menghisap rokok tembakau. Namun secara bersamaan, konsumen rokok elektrik juga “menuntut” kualitas yang sepadan dengan risiko telah meninggalkan rokok konvensional tersebut, termasuk bagi yang hanya sekadar coba-coba sekalipun,” kata Hokkop Situngkir, Ketua Konsumen Vape Berorganisasi (KONVO).

Saat ini pun, konsumen sudah semakin pintar dan teliti dalam memilih serta mengkonsumsi rokok elektrik. Maka dari itu, kualitas seperti apa yang diinginkan konsumen dalam produk ini, khususnya rokok elektrik.

“Yang pertama tentu dari device, sekarang sudah banyak pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Kita semua tahu ada dua tipe vape yakni open dan closed system, meski begitu seluruh produsen device wajib menggunakan mesin dengan kualitas yang baik dan sesuai demi keamanan konsumen. Bahkan device dengan standar yang jelas akan menarik perhatian konsumen lebih lagi,” jelas Hokkop.

Rokok elektrik sendiri tidak hanya terdiri dari perangkat saja, namun ada tambahan lain seperti cairan atau liquid yang sangat bervariasi, hanya dibedakan dari tingkat nikotinnya saja. Adapun keunggulan dari liquid-liquid tersebut adalah, sebagian orang tidak terganggun dengan aroma uap yang dihasilkan, berbeda dengan rokok.

Menurut Hokkop, bagi banyak orang rokok elektrik merupakan sarana mereka untuk berhenti merokok. Mungkin pada awalnya orang akan kesusahan jika langsung menggunakan liquid bernikotin untuk menurunkan adiksi nikotin. Namun, secara bertahap kadar nikotin bisa diturunkan hingga tanpa nikotin sama sekali. Hal ini akan lebih efektif membuat orang berhenti secara perlahan serta tidak terkesan dipaksa berhenti, dan juga konsumen akan mendapatkan pengalaman vaping yang berbeda kualitasnya.

Pemerintah mendukung hal ini dengan adanya aturan SNI, dan memiliki dampak antara lain membebani harga jual vape namun produk-produk vape akan lebih terawasi, lebih aman dan berkualitas tinggi.

 “Kebutuhan konsumen yang utama adalah kualitas terbaik serta keamanan produk, jika produsen dapat memberikan keduanya maka sebuah kemenangan bukan hanya untuk konsumennya, kan?,” tutup Hokkop.

Sumber: Suara Merdeka