Vapeboss – Kurangnya perhatian pemerintah pada regulasi industri tembakau alternatif membuat publik belum sepenuhnya mengetahui fakta terkait produk-produk seperti rokok elektrik, tembakau yang dipanaskan serta kantong nikotin.
Hal ini terlihat dari banyaknya kekeliruan persepsi masyarakat mengenai produk tembakau alternatif yang tidak didasari hasil kajian ilmiah.
Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri menjelaskan, masyarakat masih menganggap produk tembakau alternatif sama berisikonya seperti rokok konvensional. Padahal produk tembakau alternatif adalah hasil inovasi yang risikonya jauh lebih rendah daripada rokok dan tidak mengandung zat berbahaya seperti TAR.
“Karena banyak ketidaktahuan akan informasi tersebut, masyarakat banyak yang menganggap bahwa produk tembakau alternatif memiliki bahaya yang sama dengan rokok, padahal faktanya tidak. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi tentang informasi yang akurat mengenai produk tembakau alternatif,” ujar Johan.
Berdasarkan hasil kajian berjudul "Effectiveness and Safety Profile of Alternative Tobacco and Nicotine Products for Smoking Reduction and Cessation: A Systematic Review" yang dilakukan Universitas Padjajaran (UNPAD) dan dipublikasikan di Journal of Multidisciplinary Healthcare menyimpulkan bahwa penggunaan produk tembakau alternatif memiliki potensi mengurangi kebiasaan merokok dan jarang ditemukan efek samping (adverse event) pada penggunaan jangka pendek maupun menengah.
Selain itu, hasil penelitian oleh lembaga eksekutif Departemen Kesehatan Inggris, Public Health England yang terus diperbarui hingga tahun 2022 juga melaporkan bahwa produk tembakau alternatif 95% lebih rendah risiko daripada rokok.
“Berdasarkan berbagai hasil kajian ilmiah tersebut, maka produk tembakau alternatif, termasuk rokok elektrik, memilki risiko yang lebih rendah dari pada rokok. Selain itu, tidak ada juga istilah 'second-hand smoke' yang dihasilkan oleh produk ini,” lanjut Johan
Johan berpendapat, dari fakta yang dipaparkan melalui penelitian tersebut masyarakat perlu mendapat informasi yang akurat mengenai produk tembakau alternatif berdasarkan hasil kajian ilmiah agar persepsi yang salah dapat diluruskan.
“Semua orang berhak tahu tentang fakta dari sebuah produk, apapun itu, termasuk produk tembakau alternatif,” tegas Johan.
“Jika perokok dewasa memiliki akses dan informasi yang akurat terhadap produk tembakau alternatif, maka semakin banyak perokok dewasa yang dapat memanfaatkan produk ini untuk memenuhi kebutuhan nikotin mereka dengan risiko yang lebih rendah,” tambahnya.
Sumber: Suara