Kajian Pemerintah Inggris: Rokok Elektrik Miliki Risiko 95% Lebih Rendah Daripada Rokok » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Kajian Pemerintah Inggris: Rokok Elektrik Miliki Risiko 95% Lebih Rendah Daripada Rokok

Vapeboss – Berdasarkan laporan independen kedelapan yang dipublikasikan oleh Kantor Peningkatan dan Disparitas Kesehatan Inggris (Office for Health Improvement and Disparities) pada tahun 2022, produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik atau vape terbukti memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok dalam jangka pendek dan menengah.

Temuan dalam kajian tersebut sebelumnya merupakan wewenang Public Health England.

“Dalam Rencana Pengendalian Tembakau yang dilakukan oleh Pemerintah Inggris, Public Health England diminta untuk memperbarui kajiannya yang dilakukan tahun 2015 tentang rokok elektrik dan sistem penghantar nikotin lainnya setiap tahun hingga 2022. Pada Oktober 2021, tanggung jawab untuk menjalankan kajian ini dialihkan ke Kantor Peningkatan dan Disparitas Kesehatan Inggris,” menurut situs www.gov.uk.

Dilansir dari situs resmi www.gov.uk, laporan tersebut disusun oleh para akedemisi dari King's College London bersama dengan sejumlah kolaborator internasional. Tinjauan sistematis terhadap bukti tentang risiko kesehatan dari rokok elektrik yang mengandung nikotin merupakan fokus utama dari penelitian ini. Acuan laporan tersebut adalah data tentang paparan rokok elektrik terhadap manusia yang dilengkapi dengan temuan dari studi hewan dan sel.

“Laporan ini memberikan bukti paling kuat yang ada hingga saat ini tentang risiko kesehatan dari rokok elektrik. Laporan ini juga menilai risiko relatif rokok elektrik dibandingkan dengan rokok. Selain itu, juga membandingkan risiko absolut rokok elektrik dibandingkan non-rokok elektrik atau non-perokok,” jelasnya.

Berlandaskan hasil tinjauan tersebut, tim peneliti mengambil kesimpulan bahwa rokok elektrik terbukti menimbulkan sebagian risiko lebih kecil dibandingkan efek merokok jangka pendek dan menengah. Paparan zat berbahaya rokok elektrik secara signifikan lebih rendah dari rokok seperti yang ditunjukkan oleh biomarker terkait risiko kanker, kondisi pernapasan dan kardiovaskular. Kendati demikian, rokok elektrik tidak sepenuhnya bebas risiko.

“Berdasarkan bukti yang ditinjau, kami percaya bahwa perkiraan ‘setidaknya rokok elektrik miliki risiko 95% lebih rendah daripada rokok’ tetap akurat secara luas setidaknya dalam jangka pendek dan menengah,” ujarnya.

Menurut tim peneliti, kajian lebih lanjut terkait efek jangka panjang (diatas 12 bulan) sangatlah diperlukan sebab saat ini bukti masih terbatas pada efek jangka pendek dan menengah saja.

“Metodologi yang lebih terstandardisasi dan konsisten untuk studi-studi pada masa mendatang akan meningkatkan interpretasi bukti,” katanya.

Laporan tersebut juga menyampaikan bahwa perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok tetap memilih rokok elektrik sebagai alternatifnya. Menurut rujukan layanan berhenti merokok pada tahun 2020 hingga 2021, rokok elektrik mampu membuat seseorang berhenti merokok dengan tingkat keberhasilan tinggi yakni 64,9% sedangkan yang tidak memanfaatkan produk tersebut hanya sebatas 58%.

"Data dari layanan berhenti merokok juga konsisten dengan bukti terbaru dari tinjauan sistematis Cochrane yang menunjukkan rokok elektrik efektif sebagai produk yang digunakan untuk beralih dari kebiasaan merokok,” katanya.

Selain itu, laporan tersebut juga membahas tentang produk tembakau yang dipanaskan (heated tobacco products). Diantara para perokok yang ingin beralih dari kebiasaan merokok di tahun 2021, ditemukan sebanyak 1,6% melapor bahwa mereka menggunakan produk tembakau yang dipanaskan untuk beralih dari kebiasaan merokok.

Sumber: Trenasia