Dokter Spesialis Paru Sebut Produk Tembakau Alternatif Jauh Lebih Rendah Risiko Dibandingkan Rokok » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Dokter Spesialis Paru Sebut Produk Tembakau Alternatif Jauh Lebih Rendah Risiko Dibandingkan Rokok

Vapeboss – Produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, kantong nikotin, dan rokok elektrik terbukti memiliki profil risiko yang jauh lebih rendah dibandingkan rokok. Hal ini membuat produk tersebut dapat menjadi solusi perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan merokok.

Dokter Spesialis Paru dr. Yahya Sp.P mengungkapkan bahwa produk tembakau alternatif menerapkan sistem pemanasan pada suhu terkontrol yang hanya menghasilkan uap air atau aerosol. Berbeda dengan rokok yang menimbulkan asap dari proses pembakaran.

Menurut dr. Yahya, rokok elektrik jauh berbeda dengan rokok. “Karena dia hanya berisi uap air dan beberapa essens, dan kedua tidak menyebabkan gigi kuning. Ketiga tidak menyebabkan orang sekitarnya (jadi) perokok pasif,” Kandungan TAR dalam rokok yang masuk ke rongga mulut dan lapisan terluar gigi, enamel merupakan penyebab gigi menjadi berwarna kekuningan atau kecoklatan.

Dr. Yahya melanjutkan, nikotin dalam rokok elektrik maupun rokok bersifat adiktif hanya menyebabkan ketergantungan dan bukan menjadi sebab utama munculnya penyakit berbahaya.

Hal tersebut diperkuat melalui penjelasan Cancer Research UK, organisasi penelitian kanker independen dari inggris. Berdasarkan laman resminya, pemicu utama penyakit berbahaya seperti kanker terkait kebiasaan merokok bukanlah nikotin, melainkan TAR senyawa yang timbul akibat proses pembakaran pada rokok.

Mengacu pada National Cancer Institute Amerika Serikat, TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker paru, emfisema, dan berbagai masalah paru-paru lainnya. Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, 2.000 di antaranya terdapat di TAR.

Ahli Toksikologi dan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), dr. Shoim Hidayat menambahkan, selama ini nikotin dianggap sebagai sumber masalah kesehatan pada rokok daripada TAR. Padahal faktanya, TAR yang merupakan penyebab timbulnya berbagai penyakit yang berkaitan dengan merokok.

“Jadi, nikotin sama sekali bukan karsinogen. Bahan-bahan karsinogen adanya di dalam TAR,” tegas Shoim.

Sebagai langkah antisipatif, Shoim menyarankan perokok dewasa untuk berhenti merokok agar mengurangi paparan TAR. Jika sulit, perokok dewasa dapat beralih ke produk tembakau alternatif. Produk ini menerapkan sistem pemanasan sehingga menghasilkan uap air (aerosol). Oleh karena itu, profil risikonya jauh lebih rendah daripada rokok.

“Potensi untuk terjadinya penyakit akibat bahan kimia sangat ditentukan oleh kadarnya. Kalau sangat besar maka berpotensi menimbulkan penyakit. Jadi, kalau yang masuk itu kecil, ya potensinya kecil,” kata Shoim.

Sumber: Sindonews