Bantu Industri Kecil, DPR Usulkan Penggolongan Tarif Cukai Rokok Elektrik Pada Pemerintah » Vapeboss Indonesia


Vapeboss Indonesia

Blog Details

image

Bantu Industri Kecil, DPR Usulkan Penggolongan Tarif Cukai Rokok Elektrik Pada Pemerintah

Vapeboss – Anggota Komisi XI DPR RI, Bertu Merlas mengusulkan adanya penggolongan tarif cukai rokok elektrik (REL) pada pemerintah. Bertu mengatakan, produk rokok elektrik yang diproduksi oleh industri kecil perlu diakomodasi melalui penggolongan tarif cukai REL.

"Jangan disamaratakan juga, karena ada banyak industri-industri kreatif terutama di Kota Bandung itu industri rumahan saja dan ini tentunya tidak bisa disamakan dengan industri REL atau hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) yang kelasnya besar-besar begitu," ujar Bertu.

Menurut Bertu, penerapan kenaikan tarif cukai REL pada perusahaan besar adalah langkah yang tepat mengingat perusahaan tersebut mengimpor produk dari luar negeri. Namun, sistem kenaikan tarif cukai REL bagi produsen lokal perlu dipertimbangkan ulang karena menyangkut penyerapan tenaga kerja.

"Pada industri kecil penyerapan tenaga kerja banyak sementara REL yang besar-besar itu sebagian besar adalah rokok impor, peralatannya juga impor. Kalau itu naik kami setuju, cuma kalau yang diolah di dalam negeri mohon diberikan pertimbangan juga kepada industri-industri kreatif yang ada," ucapnya.

Bertu mengatakan, kurang lebih terdapat 200 industri REL kecil yang membutuhkan perlindungan dan keberpihakan dari pemerintah.

Sebagai informasi, tarif cukai REL akan naik sebesar 15% untuk tahun 2023 dan 2024, berbeda dari sebelumnya yang direncanakan oleh pemerintah bahwa tarif akan naik hingga tahun 2027.

Wakil Ketua Komisi XI RP RI Dolfie O.F.P mengatakan kebijakan kenaikan tarif cukai REL perlu disesuaikan dengan periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berakhir pada 2024.

"Terkait dengan cukai rokok elektrik dan HPTL, ini kan mintanya sampai 5 tahun ke depan. Kami batasi sesuai usia pemerintahan saja Bu, 2 tahun," ujar Dolfie.

Sumber: DDTC