Hallo Bigboss!! Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga sehat selalu, dilancarkan rejekinya dan dimudahkan segala aktivitasnya yaa!!
Johan Sumantri, selaku Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), ingin pemerintah membuat regulasi vape dalam negeri secara komprehensif, baik untuk jenis open system maupun closed system. Alasannya, peraturan yang dibuat komprehensif akan lebih memajukan industri-industri terkait.
“Harapan kami tentunya vape closed system dapat terus berkembang dan dapat menjadi jendela masuk para perokok yang ingin beralih ke produk yang berpotensi lebih rendah risiko,” kata Johan
Menurut Johan, regulasi yang komprehensif tidak sebatas hanya memaksimalkan produksi, melainkan terciptanya ekosistem yang lebih tertib dan tertata. Khususnya dari segi investasi serta penanaman modal yang dapat meningkatkan siklus ekonomi tanah air.
Dengan demikian, produk rokok elektrik dengan kategori open system dan closed system bisa tumbuh secara bersamaan. Sehingga, industri tembakau alternatif dapat berkembang secara optimal.
“Baik sistem terbuka maupun sistem tertutup memiliki segmentasinya masing-masing dan dapat terus berjalan beriringan,” ujarnya.
CEO Upods, Aryo Andrianto turut bicara terkait persoalan ini. Ia menjelaskan, pendapatan pemerintah dari produksi vape closed system memiliki potensi yang tinggi. Hal ini berdasarkan data Aryo yang menunjukkan market share vape closed system yang meningkat pesat dari tahun 2017 yang di bawah USD 5 miliar hingga mencapai USD 8 miliar di pasar global di tahun 2021.
Menurut Aryo, adanya peningkatan tren penggunaan vape closed system akan berpotensi menggenjot ekspor yang lebih besar. Dari hal tersebut, tentu dapat mendorong penyerapan investasi, tenaga kerja dan penggunaan bahan baku lokal dalam proses produksinya.
“Kami berharap vape closed system bisa menjadi pendorong industri vape Tanah Air agar lebih maju, dengan tetap berdampingan dengan UMKM di Indonesia agar industri ini terjaga stabilitasnya,” pungkasnya.