Hallo Bigboss!! Bagaimana kabarmu hari ini? Semoga sehat selalu, dilancarkan rejekinya dan dimudahkan segala aktivitasnya yaa!!
Neily Zakiyah, selaku Kepala Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjajaran mengatakan, produk tembakau alternatif (PTA) seperti vape atau rokok elektrik merupakan salah satu alat yang berpotensi mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok dan lebih efektif membantu perokok dewasa untuk berhenti.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok, tetapi masih bisa memberi asupan nikotin yang dibutuhkan tanpa adanya zat-zat yang berbahaya seperti TAR.
“Hasil study systemic review kami yang terbaru menunjukkan bahwa berbagai produk tembakau dan nikotin alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, snus, dan nicotine replacement therapy (NRT) dalam bentuk patch, gum, dan lain-lain memiliki potensi untuk membantu upaya pengurangan risiko pada perokok aktif dewasa,” kata Neily.
Ia juga menjelaskan, manfaat menggunakan produk tembakau alternatif salah satunya adalah dapat mengurangi gejala withdrawal pada perokok dewasa. Gejala tersebut seringkali dialami perokok dewasa ketika gelisah karena tidak merokok, sehingga membuat mereka kurang nyaman secara psikis dan fisik.
“Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan orang tersebut untuk kembali merokok atau relapse,” ujarnya.
Baru-baru ini, sebuah forum bernama Global Forum on Nicotine (GFN) 2022 yang bertemakan "Benefits of Nicotine" membahas hal yang sama.
Prof. Ricardo Polossa dari Founder Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) University of Catania Italia mengungkapkan, dari riset yang dilakukan oleh timnya menunjukkan hasil yang positif. Sebanyak 40 pasien skizofrenia yang menjalani perawatan antipsikotik mampu berhenti merokok secara total setelah beralih ke produk tembakau alternatif.
Dalam hasil riset tersebut juga ditemukan hal yang menarik, pasien yang menjadi turut serta tidak mengalami dekompensasi atau perburukan gejala psikotik selama proses penelitian. Di saat yang sama, Dokter bisa mengurangi dosis obat antipsikotik yang dikonsumsi para pasien.
“Jadi, secara keseluruhan, kita memperbaiki kualitas hidup mereka, mengurangi dosis obat antipsikotik,” kata Prof. Ricardo Polossa.
Ia kemudian melanjutkan penemuan tersebut yang merupakan hasil dari pilot project dengan mengikutsertakan pasien dalam jumlah terbatas. Saat ini, pihaknya sedang menyalin serta menjalankan studi yang sama dengan melibatkan banyak responden untuk mengetahui lebih lanjut terkait manfaat PTA bagi perokok dewasa.
Sumber: Vapemagz
